TRANSFORMASI MELALUI AGROBACTERIUM PADA
TANAMAN MONOKOTIL DAN PROSPEKNYA PADA
TANAMAN TEBU
AGROBACTERIUM-MEDIATED TRANSFORMATION ON
MONOCOTYLEDONOUS PLANTS AND ITS PROSPECT ON SUGARCANE
Hayati Minarsih
ABSTRAK
Teknik transformasi melalui Agrobacterium yang telah berhasil dilakukan pada tanaman dikotil, saat ini juga telah diterapkan pada beberapa tanaman monokotil. Sampai saat ini, beberapa famili dari tanaman monokotil dilaporkan telah berbasil dilakukan transformasi melalui Agrobacterium tumefaciens, yaitu Liliaccae, Amaryllidaceae, Iridaceae, Dioscorea dan Graminae terutama padi dan jagung. Dibandingkan metode transformasi lainnya, transformasi melalui Agrobacterium memiliki beberapa keunggulan, di antaranya mempunyai efisiensi yang lebih tinggi, relatif mudah dan lebih ekonomis. Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan transformasi melalui Agrobacterium pada tanaman monokotil, beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah, umur dan tipe jaringan tanaman, strain atau tipe opin dari Agrobacterium, penambahan komponen fenolik seperti asetosiringon, dan penggunaan vektor super virulen.
Teknik transformasi genetik yang diterapkan pada tebu sampai saat ini merupakan teknik transformasi secara langsung. Melihat keberhasilan yang dicapai oleh tanaman monokotil lainnya, transformasi melalui Agrobacterium pada tanaman tebu memiliki potensi yang cukup tinggi untuk diterapkan dalam upaya program rekayasa genetika varietas tebu unggul.
Kata kunci: Transformasi, Agrobacterium, tanaman monokotil, tanaman dikotil, rekayasa genetika.
ABSTRACT
Agrobacterium-mediated transformation that has been well established on dicotyledonous plants, is also being developed on monocotyledonous plants recently. To date, several monocotyledonous plants that are, Liliaceae, Amaryllidaceae, Iridaceae, Dioscorea and Graminae especially on rice and maize, have been reported to be transformable by Agrobacterium tumefasciens. Agrobacterium-mediated gene transfer has advantages over other methods including the high efficiency of transformation, the simplicity of procedure and the economical value. In order to obtain the success and high efficiency of transformation by Agrobacterium on monocotyledonous plants, various factors have to be considered, such as the age and type of plant tissues, strain or the opine type of Agrobacterium, the addition of phenolic compound (eg. acetosyringone), and the using of super virulent vectors. Until now, the developing of genetic transformation method on sugarcane is only focused on direct gene transfer. Considering the success of Agrobacterium-mediated transformation on several monocotyledonous plants as mentioned before, this method is potential to be applied on sugarcane to improve the genetic engineering program of high yield sugarcane cultivar.